TELAAH MATERI PAI DI MADRASAH
TSANAWIYAH
Makalah DiajukanuntukMemenuhi Salah SatuTugas Kelompok
Mata Kuliah Ilmu Sosial Dasar padaJurusan Tarbiyah
Program Studi Manejemen Pendidikan Islam (MPI)
Kelompok I Semester V
Oleh
SUFYAN S
02.10.3004
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
WATAMPONE
2013
KATA
PENGANTAR
بِسْمِ اللهِ
الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Puji syukur kita panjatkan kepada
Allah awt, berkat taufik dan hidayah-Nya
penulisan makalah ini dapat terselesaikan. Shalawat dan salam semoga selalu
tercurahkam kepada Nabi Muhammad
saw,pembawa risalah yang menjadi petunjuk serta rahmat bagi seluruh alam.
Ucapan terima kasih terhingga
kepada semua pihak yang telah ikut mendorong dan membantu terwujudnya tulisan
ini, khususnya kepada dosen yang telah membimbimbing dan rekan-rekan serta
orang tua yang telah terjun langsung.
Demikian pula semoga tulisan ini
dapat diterima sebagai amal yang bermanfaat baik bagi penulis atau bagi kaum
muslimin pada umumnya.
Selanjutnya,setiap
krtik dan saran membangun dari para pembaca untuk penulis terima dengan senang hati beserta
ucapan terima kasih atas segalanya.
Wassalamu Alaikum Wr.Wb.
Watampone, 20 Januari 2013
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Agama
memiliki pesan yang amat penting dalam kehidupan manusia.Agama menjadi pemandu
dalam mewujudkan suatu kehidupan yang bermakna, damai dan bermartabat.
Menyadari betapa pentingnya ummat manusia maka internalisasi nilai-nilai agama
dalam kehidupan setiap individu menjadi sebuah keniscayaan, yang ditempu
melalui berbagai bidang pendidikan
formal,informal,dan non formal.
Pendidikan
agama bertujuan membentuk potensi peserta
didik agar menjadi insane yang berguna bagi nusa dan bangsanya dan taat
kepada perintah tuhan Yang Maha Esa.
Untuk menjadi insane yang baik mencakup beberapa hal,yakni etika, budi pekerti,
dan moral. Yang merupakan perwujudan dalam pendidikan agama islam. Oleh karena
itu, sebagai pendidikan yang bercirikan islam maka di butuhkan hal-hal baru
untuk perkembangannya.
Perkemmbangan
islam seharusnya, harus sejaln dengan perkembangan kehidupan manusia, serta
harus di barengi dengan imtak agar islam tidak terkikis dengan arus
perkembangan, maka dari itu pendidkan islam harus tertanam baik dan dibarengi
dengan keyakinan yang kuat. Dengan denikian baik dengan al-quran hadis, fiqhi,
aqidah akhlak, dan sejarah kebudayaan islam. Agar peserrta didik tidak lagi
merasa asing melainkan sesuatu tertanam dan tumbuh dengan baik dalam individu.
B.
Rumusan
Masalah
Dengan adanya latar
belakang di atas, maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
1. Bagaiman
proses pembelajaran al’quran hadis, fiqhi, aqidah akhlak. Dan sejara kebudayaan
islam.
2. Metode-metode
apa saja yang digunakan dalam proses pembelajara PAI di madrasah?
C.
Tujuan
Penulisan
Tujuan dalam
penulisan dalam makalah ini mengetahui dalam proses pembelajaran PAI di
madrasah tsanawiyah yang meliputi al’quran hadis, fidhi, aqidah akhlak, dan
sejarah kebudayaan islam dan begitup[un metode-metode yang terdapat dalam
pendidikan agama islam di madarasaah tsanawiyah.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
AL’QURAN
HADIS
Mata
pelajaran al’quran hadis di madrasah tsanawiyah adalah salah satu mata
pelajaran pendidikan agama islam yang menekankan pada kemampuan siswa membaca
dan menulis al’quran surah pendek pilihan begitupun dengan hadis. Dan bagaimana
sisea mampu pengenalan arti dan makna secara benar dari surah-surah pendek yang
telah ditentuka dengan hadis akhlak terpuji untuk di amalkan dalam kehidupan
sehari-hari melalui keteladanan dan pembiasaan.
Hal
ini sesuai dengan misi pendidikan madrasah tsanawiyah yaitu untuk:
1. Pengembangan
potensi dan kapasitas belajar peserta didik, tang meliputi rasa ingin tahu,
percaya diri dan kesadaran.
2. Pengembangan
kemampuan baca, tulis dan hapal. Dan dasar-dasar keimanan dan ketakwaan
terhadap tuhan.
3. Pondasi
bagi pendidikan selanjtnya.
Adapun
ruang lingkup mata pelajaran al’quran hadis di madrasah tsanawiyah :
a. Peserta
didik sudah memahami cara membaca dan menulis al’quran yang benar sesuai dengan
kaidaah ilmu tajwit.
b. Hapalan
surah-surah pendek dalam al’quran dan pemahaman yang mendetail tentang arti dan
makna kandungannya serta pengalamannya melalui keteladana dan pembiasaan dalam
kehidupan sehai-hari.
c. Mamahami
secara mendetail dan mengaplikasikan melalui keteladanan dan pembiasaan
hadis-hadis yang berkaitan dengan kebersihan niat, menghormati orang tua,
persaudaraan, silahturahim, takwa, menyayangi anak yatim, sholat berjamaah,
cirri-ciri orang munafik, dan akhlatul kariamah.
Secara
umum standar kompetensi yang ingin di capai yaitu:
a. Membaca
al’quran surah pendek pilihan.
b. Menerapkan
al’quran surah-surah pendek pilihan kehidupan sehari0hari tantang ketentuan
resky dari Allah.
c. Menerapkan
al’quran surah-surah pendek pilihan dalam kehidupan sehari-hari tentang
kepeduliab sosial.
d. Memahami
hadis tentang tolong menolang dan mencintai anak yatim.
Sedangkan kompetensi dasar yang ingin dicapai
adalah:
a. Menerapkan
hukum bacaan kalkalah, tafkahim, dan mad’aridh lisukun dalam al’quran.
b. Menerapkan
hukum bacaan nunu mati dan mim mati dalam al’quran.
c. Memahami
isi kanduangan Q.S Quraisy dan AL-insyiraah tentang ketentuan resky dari Allah
SAW.
d. Memahami
keterkaitai isi kandungan Q.S Quraisy dan AL-Insyiraah tentang ketentua resky
dari Allah dalam kehidupan.
e. Menerapkan
isi kandungan Q.S Quraisy dan AL-Insyiraah tentang ketentua resky dari Allah.
f. Memahami
isi kandungan Q.S Al-Kautsar dan Al-Maun tentang kepedulian sosial..
g. Memahami
keterkaitan isi kandungan Q.S Al-Kautsar dan Al-Maun tentang kepedulian sosial
dalam phenomena kehidupan.
h. Menulis,
menterjemahkan makna dan meghafal hadis tentang tolong menolong dan mencintai
anak yatim.
B.
FIQHI
Di MADRASAH TSANAWIYAH
Mata
pelajaran fiqhi di madrasah tsanawiyah merupakan salah satu mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam yang sangat erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari
dimana pelajaran ini merupakan landasan untuk mengenal islam dengan lebih dalam
yang diawali dengan rukun islam,shalat dan sujud diluar salat, dan lain
sebagainya.
Oleh
karena itu pembelajaran fiqhi, ada beberapa hal penting yang harus diketahui,
yaitu ruang lingkup fiqhi, kedalaman materi fiqhi, sebaran pelajaran materi
fiqhi dan strategiimplementasi sk-kd pembelajaran fiqhidi madrasah tsanawiyah
adalah konteks pembelajaran, pemahaman, dan pengaplikasian.
Pembelajaran
fiqhi mencakup dua fokus perhatian yakni ruang lingkup fiqhi ibadah dan ruang
lingkup fiqhi muamalah.fiqhi ibadah yaitu permasalahan yang mencakup pengenalan
dan pemahaman tentang cara pelaksanaan rukun islam yang benar dan baik, seperti
tata cara bersuci, wudhu, shalat, puasa, zakat dan ibadah haji.sedangkan
muamalah yaitu permasalah yang menyangkut pemahaman ketentuan tentang makanan minuman
yang halal dan haram, seperti tata cara jual beli n pinjam meminjam.
Secara
umum standar kompetensi pembelajaran fiqhi dimadrasah tsanawiyah adalah sebagai
berikut :
a. Melaksanakan
shalat wajib selain shalat lima waktu.
b. Melaksanakan
ketentuan taharah.
c. Melaksanakan
tata cara shalat fardhu dan sujud sahwi.
d. Melaksanakan
tata cara azan, iqamah, dan shalat berjamaah.
e. Melaksanakan
tata cara berzhikir dan berdoa setelah shalat.
f. Melaksanakan
tata cara sujud di luar shalat.
g. Melaksanakan
tata cara puasa.
h. Melaksanakan
tata cara zakat.
i.
Melaksanakan tata cara
dalam melaksanakan akikah.
Adapun kompetensi dasar
pembelajaran fiqhi dimadrasah tsanawiyah yaitu:
a. Menjelaskan
ketentuan shalat dan kuthbah jumat.
b. Memperaktekkan
khutbah shalat dan shalat jumat.
c. Menjelaskan
ketentuan shalat jenasah.
d. Menghafal
bacaan-bacaan shalat jenasah.
e. Memperaktekkan
shalat jenasah.
f. Menjelaskan
macam-macam najis ddan tata cara thaharahnya.
g. Menjelaskan
hadis kecil dan hadas besar pada tata cara
thaharahnya.
h. Memperaktekkan
bersuci dari najis dan hadas.
i.
Menjelaskan tata cara
shalat lima waktu.
j.
Membaca bacaan-bbacaan
shalat lima waktu.
k. Menjelaskan
ketentuanshalat lima waktu.
l.
Menjelaskan ketentuan
sujud sahwih.
m. Memperaktekkan
shalat lima waktu dan sujud sahwih.
n. Menjelaskan
ketentuan azan, iiqomah, ddan shalat berjamaah.
o. Menjelaskan
ketentuan makmum masbuk.
p. Menjelaskan
cara mengingatkan imam yang lupa.
q. Menjelaskan
cara menggantikan imam yang bbatal.
r.
Menjelaskan tata cara
bersikir dan berdoa setelah shalat.
s. Menghafalkan
bacaan zikir dan doa setelah shalat.
t.
Memperaktekkan zikir
dan doa.
u. Menjelaskan
ketentuan sujud syukur dan tilawah.
v. Memperaktekkan
sujud syukur dan tilawah.
w. Menjelaskan
ketentuan puasa dan macam-macam puasa.
x. Menjelaskan
ketentuanzakat fitrah dan zakat mal.
y. Menjelaskan
orang-orang yang berhak menerima zakat.
z. Memperaktekkan
pelaksanaan zakat fitrah dan zakat mal.
Pengembangan
SK dan KD fiqhidi madrasah tsanawiyah adalah merupakn kewajiban bagi para
pengelolaan madrasah. Khususnya para guru di tsanawiyah, karena gurulah yang
berperan aktif dalam proses pembelajaran di kelas. Maka berhasil atau
tidaknyaproses pembelajaran fiqhi memang lebih dominan tergantung dari
kompetensi dari profesionaliisme guru dalam pengembangan SK dan KD fiqhi
tsanawiyah telah disusun oleh pemerintah dalam memberikan kesempatan pada
kesatuan pendidikan semaksimal mungkin, sesuai dengan karakter dari cirri khas
masing-masing.
Upaya
pengembangan SK dan KD fiqhi di tsanawiyah pada dasarnya juga harus melihat
subtansi dari mata pembelajaran fiqhi itu sendiri. Sebagaimana telah disebutkan
sebelumnya, pembahasan fiqhi tsanawiyah ada dua hal pokok, yakni fiqih ibadah
dan fiqhi muammalah. Materi fiqhi memiliki karakter pelajaran yang mengandung
tiga ranah yaitu:kognitif, afekti, dan psikomotorik.
Kawasan
kognitif yaitu kawasan yang membahas tujuan pembelajaran berkenaan dengan
proses mental, yang berawal dari tingkat pengetahuan sampai ketingkat yang
lebih tinggi yakni evaluasi.
Kawasan
yang efektif yaitu suatu domain yang berkaitan dengan sikap nilai-nilai intere,
penghargaan yang penyasuaian perasaan sosial.
Kawasan
psikomotorik yaitu domain yang mencakup tujuan yang berkaitan dengan
keterampilan yang bersifat manual atau
motorik.
Sedangkan
untuk metode pembelajaran fiqhi untuk anak madrasah tsanawiyah, ditentukan
berdasarkan karakteristi pertemuan fusik dan perkembangan kejiwaan anak, tidak
jauh berbeda dengan metoda MI, pendidik dapat berkreasi untuk membentyk suatu
metode sesuai dengan kebutuhan, kondisi dan motifasi siswa.
Penggunaan
metoda tersebut:
a. Bercerita
atau cerama
Daya
pantasi pada diri anak bdrsumber dari keinginan akan keberanian, juga merupakan
kelanjut6an anak dari keinginan dan kebutuhan. Daya pantasi anak luas, kuat,
aktif, tampa batas. Dengan adanya daya itu merupakan jalan atau ekspresi dalam
permainan dongen dan menggambar. Dan dasar pentimbangan menggunakan metode
bercerita atau bercerama dalam kegiatan pembelajaran fiqhi di tsanawiyah yakni
anak memiliki sifat yang brbeda-beda dalam perkembangannya.
b. Pembiasaan
Metode
pembiasaan ini mengindikasikan adanya keharusan memberikan arahan perilaku
tertentu yang dipelajari oleh anak agar dapat berperilaku dengan benar dan baik, oleh karenanya metode inidapat
dilakukan dengan menggunakan pendekatan kedisiplinan.
C.
AQIDAH
AKHLAK
Mata
pelajara aqidah akhlak adalah sub mata pelajaran yang membahas ajaran agama
islam dalam segi aqidah dan akhlak. Mata pelajaran aqidah akhlak juga merupakan
bagian dari mata pelajaran PAI yang memberikan bimbingan kepada peserta didik
agar memahami, menghayati, meyakini ajaran islam serta bersedia mengamalkan
dal;a kehidupan sehari-hari.
Adapu
ruang lingkup bidan studi aqidah akhlak sebagai berikut:
a. Hubungan
manusia dengan akhlak
Hungan manusia dengan khaliknya mencakup
dari segi aqidah ynag ,meliputi, imam kepada Allah, imam kepada
malaikat-malaikatnya, imam kepada kitab-kitabnya, imam kepada rasul-rasulnya
dan imam kepada qadah dan qadarnya.
b. Hubungan
manusia dengan hamba
Materi yang dipelajari meliputi akhlak
dalam pergaulan hidup sesame manusia, kewajiban membiasakan diri sebndiri dan
orang lain, serta menjauhia akhlak yang buruk.
c. Hubunan
manusia dengan lingkunagannya
Materi yang di pelajari meliputi akhlak
manusia terhadap lingkunganya, baik lingkungan dalam arti yang luas, maupun
akhlak hidup selain manusia, yaitu binatang, dan tumbuh-tumbuhan.
Mata pembelajaran aqidah akhlak di
madrasah tsanawiyah bertujuan untuk membekali peserta didik agar dapat:
1. Menumbuh
kembangkan aqidah melalui pemberian, pemupukan, dan pengembangan, penghayaatan,
pengalaman, pembiasaan, serta pengalaman didik tentang aqidah islam sehingga
menjadi manusia muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaan kepada
Allal SWT.
2. Mewujudkan
manusia Indonesia yang berakhlak mulia menghinddar akhlak tercela dalam
kehidupan sehari-hari baik dalam kehidupan individu maupun sosial sebagai
manivestasi dari ajaran dan nilai-nilai aqidah islam.
D.
Sejarah
Kebudayaan Islam
Sejarah
kebudayaan islam di madrasah tsanawiyah merupakan salah satu mata pelajaran PAI
yang menelaah tentang asal usul perkembangan, peranan kebudayaan atau pun
peradaban islam dan parah tokoh-tokoh islam. Secara subtansial mata pelajaran
SKI memiliki kontrubusi dalam memberikan motivasi kepada peserta didik untuk
mengenal, memahami,pelajaran SKI (Sejarah kebudayaan islam).
Mata pelajaran SKI di madrasah
tsanawiyah memiliki standar kompentensi yaitu:
a. Memahami
sejarah kebudayaan islam.
b. Memahami
sejarah nabi Muhammad saw proide di mekkah.
c. Memehami
sejarah nabi Muhammad saw periode di madinah.
d. Memahami
perkembamgan islam di Indonesia.
Mata pelajaran SKI di
madrasah tsanawiyah tujuannya agar peserta didik memiliki kemampuan yaitu:
1. Mampu
menjelaskan pengertian SKI
2. Mampu
menjelaskan tujuan dan manfaat pelajaran SKI
3. Melatih
peserta didik dalam mengetahui pristiwa-pristiwa sejarah SKI
BAB
III
A.
Kesimpulan
Pendidikan
agama bertujuan untuk membentuk potensi peserta didik agar menjadi insan yang
bergunabagi nusa dan bangsanya dan taat kepada tuhan YME.untuk menjadi insane
yang baik mencakup beberapa hal. Yakni etika budi pekerti, dan normal.
Adapun
pembelajaran PAI dimadrasah tsanawiyah yang meliputi al’quran dan hadis, fiqhi,
aqidah ahlak dan sejarah kebudayaan islam dan begitupun metode-metode yang
terdapat dalam pendidikan PAI dimadrasah tsanawiyah.
B.
Saran
Pendidikan
islam dimadrasah harus tertanam dengan baik dan dibarengi dengan keyakinan yang
baik dengan al’quran dan hadis, fiqhi, aqidah ahlak dan sejarah kebudayaan
islam dan begitupun metode-metode yang terdapat dalam pendidikan PAI dimadrasah
tsanawiyah. Agar peserta didik tidak lagi merasa asing melainkan sesuatu
tertanam dan tumbuh dengan baik dalam individu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar