Sabtu, 03 September 2016

TELAAH MATERI PAI DI MADRASAH TSANAWIYAH



TELAAH MATERI PAI DI MADRASAH TSANAWIYAH
 








Makalah DiajukanuntukMemenuhi Salah SatuTugas Kelompok
Mata Kuliah Ilmu Sosial Dasar padaJurusan Tarbiyah
Program Studi Manejemen Pendidikan Islam (MPI)
Kelompok I Semester V

Oleh
SUFYAN S
02.10.3004

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
WATAMPONE
2013








KATA PENGANTAR

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Puji syukur kita panjatkan kepada Allah awt, berkat  taufik dan hidayah-Nya penulisan makalah ini dapat terselesaikan. Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkam  kepada Nabi Muhammad saw,pembawa risalah yang menjadi petunjuk serta rahmat bagi seluruh alam.
Ucapan terima kasih terhingga kepada semua pihak yang telah ikut mendorong dan membantu terwujudnya tulisan ini, khususnya kepada dosen yang telah membimbimbing dan rekan-rekan serta orang tua yang telah terjun langsung.
Demikian pula semoga tulisan ini dapat diterima sebagai amal yang bermanfaat baik bagi penulis atau bagi kaum muslimin pada umumnya.
Selanjutnya,setiap krtik dan saran membangun dari para pembaca untuk  penulis terima dengan senang hati beserta ucapan terima kasih atas segalanya.
Wassalamu Alaikum Wr.Wb.

Watampone, 20 Januari 2013

       Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Agama memiliki pesan yang amat penting dalam kehidupan manusia.Agama menjadi pemandu dalam mewujudkan suatu kehidupan yang bermakna, damai dan bermartabat. Menyadari betapa pentingnya ummat manusia maka internalisasi nilai-nilai agama dalam kehidupan setiap individu menjadi sebuah keniscayaan, yang ditempu melalui berbagai  bidang pendidikan formal,informal,dan non formal.
Pendidikan agama bertujuan membentuk potensi peserta  didik agar menjadi insane yang berguna bagi nusa dan bangsanya dan taat kepada perintah tuhan  Yang Maha Esa. Untuk menjadi insane yang baik mencakup beberapa hal,yakni etika, budi pekerti, dan moral. Yang merupakan perwujudan dalam pendidikan agama islam. Oleh karena itu, sebagai pendidikan yang bercirikan islam maka di butuhkan hal-hal baru untuk perkembangannya.
Perkemmbangan islam seharusnya, harus sejaln dengan perkembangan kehidupan manusia, serta harus di barengi dengan imtak agar islam tidak terkikis dengan arus perkembangan, maka dari itu pendidkan islam harus tertanam baik dan dibarengi dengan keyakinan yang kuat. Dengan denikian baik dengan al-quran hadis, fiqhi, aqidah akhlak, dan sejarah kebudayaan islam. Agar peserrta didik tidak lagi merasa asing melainkan sesuatu tertanam dan tumbuh dengan baik dalam individu.






B.     Rumusan Masalah
Dengan adanya latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
1.      Bagaiman proses pembelajaran al’quran hadis, fiqhi, aqidah akhlak. Dan sejara kebudayaan islam.
2.      Metode-metode apa saja yang digunakan dalam proses pembelajara PAI di madrasah?

C.    Tujuan Penulisan
Tujuan dalam penulisan dalam makalah ini mengetahui dalam proses pembelajaran PAI di madrasah tsanawiyah yang meliputi al’quran hadis, fidhi, aqidah akhlak, dan sejarah kebudayaan islam dan begitup[un metode-metode yang terdapat dalam pendidikan agama islam di madarasaah tsanawiyah.
















BAB II
PEMBAHASAN
A.    AL’QURAN HADIS
Mata pelajaran al’quran hadis di madrasah tsanawiyah adalah salah satu mata pelajaran pendidikan agama islam yang menekankan pada kemampuan siswa membaca dan menulis al’quran surah pendek pilihan begitupun dengan hadis. Dan bagaimana sisea mampu pengenalan arti dan makna secara benar dari surah-surah pendek yang telah ditentuka dengan hadis akhlak terpuji untuk di amalkan dalam kehidupan sehari-hari melalui keteladanan dan pembiasaan.
Hal ini sesuai dengan misi pendidikan madrasah tsanawiyah yaitu untuk:
1.      Pengembangan potensi dan kapasitas belajar peserta didik, tang meliputi rasa ingin tahu, percaya diri dan kesadaran.
2.      Pengembangan kemampuan baca, tulis dan hapal. Dan dasar-dasar keimanan dan ketakwaan terhadap tuhan.
3.      Pondasi bagi pendidikan selanjtnya.
Adapun ruang lingkup mata pelajaran al’quran hadis di madrasah tsanawiyah :
a.       Peserta didik sudah memahami cara membaca dan menulis al’quran yang benar sesuai dengan kaidaah ilmu tajwit.
b.      Hapalan surah-surah pendek dalam al’quran dan pemahaman yang mendetail tentang arti dan makna kandungannya serta pengalamannya melalui keteladana dan pembiasaan dalam kehidupan sehai-hari.
c.       Mamahami secara mendetail dan mengaplikasikan melalui keteladanan dan pembiasaan hadis-hadis yang berkaitan dengan kebersihan niat, menghormati orang tua, persaudaraan, silahturahim, takwa, menyayangi anak yatim, sholat berjamaah, cirri-ciri orang munafik, dan akhlatul kariamah.

Secara umum standar kompetensi yang ingin di capai yaitu:
a.       Membaca al’quran surah pendek pilihan.
b.      Menerapkan al’quran surah-surah pendek pilihan kehidupan sehari0hari tantang ketentuan resky dari Allah.
c.       Menerapkan al’quran surah-surah pendek pilihan dalam kehidupan sehari-hari tentang kepeduliab sosial.
d.      Memahami hadis tentang tolong menolang dan mencintai anak yatim.
 Sedangkan kompetensi dasar yang ingin dicapai adalah:
a.       Menerapkan hukum bacaan kalkalah, tafkahim, dan mad’aridh lisukun dalam al’quran.
b.      Menerapkan hukum bacaan nunu mati dan mim mati dalam al’quran.
c.       Memahami isi kanduangan Q.S Quraisy dan AL-insyiraah tentang ketentuan resky dari Allah SAW.
d.      Memahami keterkaitai isi kandungan Q.S Quraisy dan AL-Insyiraah tentang ketentua resky dari Allah dalam kehidupan.
e.       Menerapkan isi kandungan Q.S Quraisy dan AL-Insyiraah tentang ketentua resky dari Allah.
f.       Memahami isi kandungan Q.S Al-Kautsar dan Al-Maun tentang kepedulian sosial..
g.      Memahami keterkaitan isi kandungan Q.S Al-Kautsar dan Al-Maun tentang kepedulian sosial dalam phenomena kehidupan.
h.      Menulis, menterjemahkan makna dan meghafal hadis tentang tolong menolong dan mencintai anak yatim.

B.     FIQHI Di MADRASAH TSANAWIYAH
Mata pelajaran fiqhi di madrasah tsanawiyah merupakan salah satu mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang sangat erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari dimana pelajaran ini merupakan landasan untuk mengenal islam dengan lebih dalam yang diawali dengan rukun islam,shalat dan sujud diluar salat, dan lain sebagainya.
Oleh karena itu pembelajaran fiqhi, ada beberapa hal penting yang harus diketahui, yaitu ruang lingkup fiqhi, kedalaman materi fiqhi, sebaran pelajaran materi fiqhi dan strategiimplementasi sk-kd pembelajaran fiqhidi madrasah tsanawiyah adalah konteks pembelajaran, pemahaman, dan pengaplikasian.
Pembelajaran fiqhi mencakup dua fokus perhatian yakni ruang lingkup fiqhi ibadah dan ruang lingkup fiqhi muamalah.fiqhi ibadah yaitu permasalahan yang mencakup pengenalan dan pemahaman tentang cara pelaksanaan rukun islam yang benar dan baik, seperti tata cara bersuci, wudhu, shalat, puasa, zakat dan ibadah haji.sedangkan muamalah yaitu permasalah yang menyangkut pemahaman ketentuan tentang makanan minuman yang halal dan haram, seperti tata cara jual beli n pinjam meminjam.
Secara umum standar kompetensi pembelajaran fiqhi dimadrasah tsanawiyah adalah sebagai berikut :
a.       Melaksanakan shalat wajib selain shalat lima waktu.
b.      Melaksanakan ketentuan taharah.
c.       Melaksanakan tata cara shalat fardhu dan sujud sahwi.
d.      Melaksanakan tata cara azan, iqamah, dan shalat berjamaah.
e.       Melaksanakan tata cara berzhikir dan berdoa setelah shalat.
f.       Melaksanakan tata cara sujud di luar shalat.
g.      Melaksanakan tata cara puasa.
h.      Melaksanakan tata cara zakat.
i.        Melaksanakan tata cara dalam melaksanakan akikah.
Adapun kompetensi dasar pembelajaran fiqhi dimadrasah tsanawiyah yaitu:
a.       Menjelaskan ketentuan shalat dan kuthbah jumat.
b.      Memperaktekkan khutbah shalat dan shalat jumat.
c.       Menjelaskan ketentuan shalat jenasah.
d.      Menghafal bacaan-bacaan shalat jenasah.
e.       Memperaktekkan shalat jenasah.
f.       Menjelaskan macam-macam najis ddan tata cara thaharahnya.
g.      Menjelaskan hadis kecil dan hadas besar pada tata cara  thaharahnya.
h.      Memperaktekkan bersuci dari najis dan hadas.
i.        Menjelaskan tata cara shalat lima waktu.
j.        Membaca bacaan-bbacaan shalat lima waktu.
k.      Menjelaskan ketentuanshalat lima waktu.
l.        Menjelaskan ketentuan sujud sahwih.
m.    Memperaktekkan shalat lima waktu dan sujud sahwih.
n.      Menjelaskan ketentuan azan, iiqomah, ddan shalat berjamaah.
o.      Menjelaskan ketentuan makmum masbuk.
p.      Menjelaskan cara mengingatkan imam yang lupa.
q.      Menjelaskan cara menggantikan imam yang bbatal.
r.        Menjelaskan tata cara bersikir dan berdoa setelah shalat.
s.       Menghafalkan bacaan zikir dan doa setelah shalat.
t.        Memperaktekkan zikir dan doa.
u.      Menjelaskan ketentuan sujud syukur dan tilawah.
v.      Memperaktekkan sujud syukur dan tilawah.
w.    Menjelaskan ketentuan puasa dan macam-macam puasa.
x.      Menjelaskan ketentuanzakat fitrah dan zakat mal.
y.      Menjelaskan orang-orang yang  berhak menerima zakat.
z.       Memperaktekkan pelaksanaan zakat fitrah dan zakat mal.
Pengembangan SK dan KD fiqhidi madrasah tsanawiyah adalah merupakn kewajiban bagi para pengelolaan madrasah. Khususnya para guru di tsanawiyah, karena gurulah yang berperan aktif dalam proses pembelajaran di kelas. Maka berhasil atau tidaknyaproses pembelajaran fiqhi memang lebih dominan tergantung dari kompetensi dari profesionaliisme guru dalam pengembangan SK dan KD fiqhi tsanawiyah telah disusun oleh pemerintah dalam memberikan kesempatan pada kesatuan pendidikan semaksimal mungkin, sesuai dengan karakter dari cirri khas masing-masing.
Upaya pengembangan SK dan KD fiqhi di tsanawiyah pada dasarnya juga harus melihat subtansi dari mata pembelajaran fiqhi itu sendiri. Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, pembahasan fiqhi tsanawiyah ada dua hal pokok, yakni fiqih ibadah dan fiqhi muammalah. Materi fiqhi memiliki karakter pelajaran yang mengandung tiga ranah yaitu:kognitif, afekti, dan psikomotorik.
Kawasan kognitif yaitu kawasan yang membahas tujuan pembelajaran berkenaan dengan proses mental, yang berawal dari tingkat pengetahuan sampai ketingkat yang lebih tinggi yakni evaluasi.
Kawasan yang efektif yaitu suatu domain yang berkaitan dengan sikap nilai-nilai intere, penghargaan yang penyasuaian perasaan sosial.
Kawasan psikomotorik yaitu domain yang mencakup tujuan yang berkaitan dengan keterampilan yang bersifat  manual atau motorik.
Sedangkan untuk metode pembelajaran fiqhi untuk anak madrasah tsanawiyah, ditentukan berdasarkan karakteristi pertemuan fusik dan perkembangan kejiwaan anak, tidak jauh berbeda dengan metoda MI, pendidik dapat berkreasi untuk membentyk suatu metode sesuai dengan kebutuhan, kondisi dan motifasi siswa.




Penggunaan metoda tersebut:
a.       Bercerita atau cerama
Daya pantasi pada diri anak bdrsumber dari keinginan akan keberanian, juga merupakan kelanjut6an anak dari keinginan dan kebutuhan. Daya pantasi anak luas, kuat, aktif, tampa batas. Dengan adanya daya itu merupakan jalan atau ekspresi dalam permainan dongen dan menggambar. Dan dasar pentimbangan menggunakan metode bercerita atau bercerama dalam kegiatan pembelajaran fiqhi di tsanawiyah yakni anak memiliki sifat yang brbeda-beda dalam perkembangannya.
b.      Pembiasaan
Metode pembiasaan ini mengindikasikan adanya keharusan memberikan arahan perilaku tertentu yang dipelajari oleh anak agar dapat berperilaku dengan  benar dan baik, oleh karenanya metode inidapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan kedisiplinan.

C.     AQIDAH AKHLAK
Mata pelajara aqidah akhlak adalah sub mata pelajaran yang membahas ajaran agama islam dalam segi aqidah dan akhlak. Mata pelajaran aqidah akhlak juga merupakan bagian dari mata pelajaran PAI yang memberikan bimbingan kepada peserta didik agar memahami, menghayati, meyakini ajaran islam serta bersedia mengamalkan dal;a kehidupan sehari-hari.
Adapu ruang lingkup bidan studi aqidah akhlak sebagai berikut:
a.       Hubungan manusia dengan akhlak
Hungan manusia dengan khaliknya mencakup dari segi aqidah ynag ,meliputi, imam kepada Allah, imam kepada malaikat-malaikatnya, imam kepada kitab-kitabnya, imam kepada rasul-rasulnya dan imam kepada qadah dan qadarnya. 


b.      Hubungan manusia dengan hamba
Materi yang dipelajari meliputi akhlak dalam pergaulan hidup sesame manusia, kewajiban membiasakan diri sebndiri dan orang lain, serta menjauhia akhlak yang buruk.
c.       Hubunan manusia dengan lingkunagannya
Materi yang di pelajari meliputi akhlak manusia terhadap lingkunganya, baik lingkungan dalam arti yang luas, maupun akhlak hidup selain manusia, yaitu binatang, dan tumbuh-tumbuhan.
Mata pembelajaran aqidah akhlak di madrasah tsanawiyah bertujuan untuk membekali peserta didik agar dapat:
1.      Menumbuh kembangkan aqidah melalui pemberian, pemupukan, dan pengembangan, penghayaatan, pengalaman, pembiasaan, serta pengalaman didik tentang aqidah islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaan kepada Allal SWT.
2.      Mewujudkan manusia Indonesia yang berakhlak mulia menghinddar akhlak tercela dalam kehidupan sehari-hari baik dalam kehidupan individu maupun sosial sebagai manivestasi dari ajaran dan nilai-nilai aqidah islam.

D.    Sejarah Kebudayaan Islam
Sejarah kebudayaan islam di madrasah tsanawiyah merupakan salah satu mata pelajaran PAI yang menelaah tentang asal usul perkembangan, peranan kebudayaan atau pun peradaban islam dan parah tokoh-tokoh islam. Secara subtansial mata pelajaran SKI memiliki kontrubusi dalam memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mengenal, memahami,pelajaran SKI (Sejarah kebudayaan islam).
            Mata pelajaran SKI di madrasah tsanawiyah memiliki standar kompentensi yaitu:
a.       Memahami sejarah kebudayaan islam.
b.      Memahami sejarah nabi Muhammad saw proide di mekkah.
c.       Memehami sejarah nabi Muhammad saw periode di madinah.
d.      Memahami perkembamgan islam di Indonesia.
Mata pelajaran SKI di madrasah tsanawiyah tujuannya agar peserta didik memiliki kemampuan yaitu:
1.      Mampu menjelaskan pengertian SKI
2.      Mampu menjelaskan tujuan dan manfaat pelajaran SKI
3.      Melatih peserta didik dalam mengetahui pristiwa-pristiwa sejarah SKI




















BAB III

A.    Kesimpulan
Pendidikan agama bertujuan untuk membentuk potensi peserta didik agar menjadi insan yang bergunabagi nusa dan bangsanya dan taat kepada tuhan YME.untuk menjadi insane yang baik mencakup beberapa hal. Yakni etika budi pekerti, dan normal.
Adapun pembelajaran PAI dimadrasah tsanawiyah yang meliputi al’quran dan hadis, fiqhi, aqidah ahlak dan sejarah kebudayaan islam dan begitupun metode-metode yang terdapat dalam pendidikan PAI dimadrasah tsanawiyah.
B.     Saran
Pendidikan islam dimadrasah harus tertanam dengan baik dan dibarengi dengan keyakinan yang baik dengan al’quran dan hadis, fiqhi, aqidah ahlak dan sejarah kebudayaan islam dan begitupun metode-metode yang terdapat dalam pendidikan PAI dimadrasah tsanawiyah. Agar peserta didik tidak lagi merasa asing melainkan sesuatu tertanam dan tumbuh dengan baik dalam individu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar