Makalah
KONSEP DASAR KURIKULUM
Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu
tugas mata kuliah Pengantar Kurikulum
jurusan tarbiyah prodi pai
Oleh
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
WATAMPONE
2012
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL.............................................................................................
KATA PENGANTAR..............................................................................................
DAFTAR ISI.............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................
A.
Latar
Belakang...............................................................................................
B.
Rumusan
Masalah..........................................................................................
C.
Tujuan
Penulisan............................................................................................
D.
Manfaat
Penulisan..........................................................................................
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................
A. Pengertian Kurikulum....................................................................................
B. Komponen-Komponen Pengembangan Kurikulum.......................................
C.
Fungsi Kurikulum..........................................................................................
D.
Kedudukan
Kurikulum Dalam Pendidikan...................................................
BAB III PENUTUP..................................................................................................
A. Simpulan........................................................................................................
B. Saran .............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Kurikulum merupakan
salah satu alat untuk mencapai tujuan pendidikan, dan sekaligus digunakan
sebagai pedoman dalam pelaksanaan proses belajar mengajar pada berbagai jenis
dan tingkat sekolah. Kurikulum menjadi dasar dan cermin falsafah pandangan
hidup suatu bangsa, akan diarahkan kemana dan bagaimana bentuk kehidupan bangsa
ini di masa depan, semua itu ditentukan dan digambarkan dalam suatu kurikulum
pendidikan.
Kurikulum
haruslah dinamis dan terus berkembang untuk menyesuaikan berbagai perkembangan
yang terjadi pada masyarakat dunia dan haruslah menetapkan hasilnya sesuai
dengan yang diharapkan
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan
rumusan masalah diatas maka penulis mengambil rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana Pengertian Kurikulum?
2.
Bagaimana Komponen-Komponen
Pengembangan Kurikulum?
3. Bagaimana Fungsi Kurikulum?
4.
Bagaimana Kedudukan Kurikulum Dalam Pendidikan?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah
diatas maka penulis mengambil tujuan masalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian kurikulum
2. Untuk mengetahui konsep-konsep
pengembangan kurikulum
3. Untuk mengetahui fungsi kurikulum
4. Untuk mengetahui kedudukan kurikulum
dalam pendidikan
D.
Manfaat
Semoga
makalah ini dapat menambah wawasan bagi para pembaca khususnya pada mahasiswa
stain.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN
KURIKULUM
1.
secara Etimologis
Webster’s
Third New International Distionery menyebutkan Curriculum berasal dari kata
curere dalam bahasa latin Currerre yang berarti :
1.
Berlari cepat
2. Tergesa-gesa
3. Menjalani
Currerre dikatabendakan menjadi Curriculum yang
berarti :
- Lari cepat, pacuan, balapan berkereta, berkuda, berkaki
- Perjalanan, suatu pengalaman tanda berhenti
- Lapangan perlombaan, gelanggang, jalan
Menurut
satuan pelajaran SPG yang dibuat oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Kurikulum berasal dari bahasa Yunani yang berarti “jarak yang ditempuh”. Semula
dipakai dalam dunia olahraga.
2.
Pengertian secara tradisional :
Pertengahan
abad ke XX pengertian kurikulum berkembang dan dipakai dalam dunia pendidikan
yang berarti “sejumlah plejaran yang harus ditempuh oleh siswa untuk kenaikan
kelas atau ijazah”.
Pengertian tradisional ini
telah diterapkan dalam penyusunan kurikulum seperti Kurikulum SD dengan nama
“Rencana Pelajaran Sekolah Rakyat” tahun 1927 sampai pada tahun 1964 yang
isinya sejumlah mata pelajaran yang diberikan pada kelas I s.d. kelas VI.
3.
Pengertian
modern :
Menurut
Saylor J. Gallen & William N. Alexander dalam
bukunya “Curriculum Planning” menyatakan Kurikulum adalah “Keseluruhan usaha
sekolah untuk mempengaruhi belajar baik berlangsung dikelas, dihalaman maupun
diluar sekolah”.
Menurut
B. Ragan mengemukakan kurikulum adalah “Semua
pengalaman anak dibawah tanggung jawab sekolah”
Menurut Soedijarto, sebuah pengalaman
Pemikiran Bagi Prosedur Perencanaan dan Pengembangan; kurikulum Perguruan
Tinggi, BP3K Departeman Pendidikan dan Kebudayaan tahu 1975 ”Segala pengalaman
dan kegiatan belajar yang direncanakan dan diorganisir untuk diatasi oleh
siswa/mahasiswa untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan bagi
suatu lembaga pendidikan”.
Dari berbagai pengertian
kurikulum diatas penulis menyimpulkan bahwa Kurikulum adalah merupakan suatu
usaha terrencana dan terorganisir untuk menciptakan suatu pengalaman belajar
pada siswa dibawah tanggung jawab sekolah atau lembaga pendidikan untuk
mencapai suatu tujuan.
B.
KOMPONEN-KOMPONEN PENGEMBANGAN KURIKULUM
1.
Tujuan Kurikulum
Tujuan kurikulum tiap satuan
pendidikan harus mengacu ke arah pencapaian
tujuan endidikan nasional, Dalam skala
yang lebih luas, kurikulum merupakan suatu alat pendidikan dalam rangka pengembangan sumber daya manusia
yang berkualitas. Kurikulum menyediakan kesempatan yang luas bagi peserta didik untuk mengalami proses pendidikan dan
pembelajaran untuk mencapai target
tujuan pendidikan nasional khususnya dan sumber daya manusia yang berkualitas umumnya. Tujuan ini dikategorikan sebagai tujuan umum kurikulum.
Setiap mata ajaran mempunyai tujuan
sendiri dan berbeda dengan tujuan yang hendak
dicapai oleh mata ajaran lainnya. Tujuan mata ajaran merupakan penjabaran dari tujuan kurikulum
dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional.
2. Materi Kurikulum
Materi
kurikulum pada hakikatnya adalah isi kurikulum. Dalam Undang-undang Pendidikan tentang Sistem
Pendidikan Nasional telah ditetapkan, bahwa
. . ." Isi kurikulum merupakan bahan kajian dan pelajaran untuk mencapai tujuan penyelenggaraan
satuan pendidikan yang bersangkutan dalam rangka upaya pencapaian tujuan
pendidikan nasional". Sesuai dengan
rumusan tersebut, isi kurikulum dikembangkan dan disusun berdasarkan
prinsip-prinsip sebagai ben'kut :
1). Materi kurikulum berupa bahan pembelajaran yang
terdiri dari bahan kajian atau topik-topik pelajaran yang dapat
dikaji oleh siswa dalam proses belajar dan pembelajaran;
2). Materi kurikulum mengacu pada pencapaian tujuan
masing-masing, satuan pendidikan.
Perbedaan dalam ruang lingkup dan urutan bahan pelajaran disebabkan oleh
perbedaan tujuan satuan pendidikan tersebut;
3). Materi
kurikulum diarahkan untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Dalam hal ini,
tujuan pendidikan nasional merupakan target tertinggi yang hendak
dicapai melalui penyampaian materi kurikulum.
3. Metode
Metode adalah cara yang digunakan
untuk menyampaikan materi pelajaran dalam upaya mencapai tujuan kurikulum. Metode atau strategi
pembelajaran menempati fungsi yang penting dalam kurikulum, karena memuat tugas-tugas yang perlu dikerjakan oleh siswa dan guru. Karena itu, penyusunannya
hendaknya berdasarkan analisa tugas yang mengacu pada
tujuan kurikulum dan berdasarkan
perilaku awal siswa. Dalam hubungan ini, ada tiga alternatif pendekatan yang dapat digunakan, yakni :
1). Pendekatan yang berpusat pada mata pelajaran,
di mana materi pembelajaran terutama
bersumber dari mata ajaran. Penyampaiannya
dilakukan melalui komunikasi antara guru dan siswa. Guru sebagai penyampai pesan atau komunikator. Siswa sebagai penerima pesan. Bahan pelajaran adalah
pesan itu sendiri. Dalam rangkaian
komunikasi tersebut dapat digunakan berbagai metode mengajar.
2). Pendekatan yang berpusat pada siswa. Pembelajaran dilaksanakan berdasarkan
kebutuhan, minat dan
kemampuan siswa. Dalam pendekatan ini
lebih banyak digunakan metode dalam rangka individualisasi pembelajaran. Seperti belajar
mandiri, belajar modular,
paket belajar dan sebagainya.
3). Pendekatan yang berorientasi pada kehidupan masyarakat. Pendekatan ini bertujuan mengintegrasikan sekolah dan masyarakat dan untuk memperbaiki kehidupan
masyarakat. Prosedur yang ditempuh
ialah dengan mengundang masyarakat ke sekolah
atau siswa berkunjung ke masyarakat. Metode yang digunakan terdiri dari : karyawisata, nara sumber,
kerja pengalaman, survei, proyek
pengabdian/pelayanan masyarakat, berkemah dan unit:
4. Organisasi Kurikulum
Organisasi
kurikulum terdiri dari beberapa bentuk, yang masing-masing memiliki ciri-cirinya sendiri.
1). Mata Pelajaran Terpisah-pisah (isolated
subjects)
Kurikulum terdiri dari sejumlah
mata ajaran yang terpisah-pisah,
seperti : Sejarah, Ilmu Pasti, Bahasa Indonesia, dan sebagainya.
seperti : Sejarah, Ilmu Pasti, Bahasa Indonesia, dan sebagainya.
Tiap mata ajaran disampaikan sendiri-sendiri tanpa ada hubungannya dengan mata ajaran
lainnya. Masing-masing diberikan pada
waktu tertentu, dan tidak mempertimbangkan minat, kebutuhan, dan
kemampuan siswa, semua materi diberikan sama.
2). Mata Ajaran-Mata Ajaran Berkorelasi (correlated).
Korelasi diadakan sebagai upaya untuk mengurangi kelemahan-kelemahan
sebagai akibat pemisahan mata ajaran. Prosedur yang ditempuh ialah menyampaikan
pokok-pokok yang saling berkorelasi guna memudahkan siswa memahami pelajaran
tersebut. Contohnya, dalam pengajaran Sejarah dan Ilmu Bumi, masing-masing
diberikan dalam waktu yang berbeda, tetapi isi/materi dihubungkan dengan hal
yang sama, atau dengan pusat minat. Cara
lain, ialah pada waktu guru mengajarkan Sejarah dengan topik tertentu, dia korelasikan dengan masalah
tertentu dalam mata ajaran I1mu Bumi.
3). Bidang Studi (broadfield)
Beberapa mata ajaran yang sejenis dan memiliki ciri-ciri yang sama dikorelasikan/difungsikan dalam satu bidang pengajaran,
misalnya Bidang Studi Bahasa, meliputi membaca, bercerita, mengarang, bercakap-cakap, dan sebagainya.
Demikian pula bidang studi lainnya, sepertl IPS, IPA, MATEMATIKA, dan
lain-lain. Salah satu mata ajaran dapat dijadikan "core-subject", sedangkan
mata ajaran lainnya dikorelasikan dengan cor tersebut.
4). Program yang Berpusat pada Anak (Childecentered Program) Program ini adalah orientasi baru di mana kurikulum dititikberatkan pada kegiatan-kegiatan peserta didik, bukan
pada mata ajaran. Guru menyiapkan
program yang meliputi kegiatan-kegiatan
yang menyajikan kehidupan anak, misalnya ekskursi, cerita. Dengan cara memperkaya dan memperluas macam-macam
kegiatan, peserta didik dapat memperoleh
pengetahuan dan keterampilan. Cara lain untuk melaksanakan kurikulum
ini, ialah pengajaran dimulai dari kelompok siswa yang belajar, kemudian guru
bersama siswa tersebut menyusun program
bagi mereka. Para siswa akan memperoleh pengalaman melalui program ini.
5. Evaluasi
Evaluasi merupakan suatu komponen
kurikulum, karena kurikulum adalah pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar
mengajar. Dengan evaluasi dapat diperoleh informasi yang akurat tentang penyelenggaraan
pembelajaran dan keberhasilan belajar siswa. Berdasarkan informasi itu dapat
dibuat keputusan tentang kurikulum itu sendiri, pembelajaran, kesulitan dan
upaya bimbingan yang perlu dilakukan.
Aspek-aspek yang perlu dinilai bertitik tolak
dari aspek-aspek tujuan yang hendak
dicapai, baik tujuan kurikulum, tujuan pembelajaran dan tujuan belajar siswa. Setiap aspek yang dinilai
berpangkal pada kemampuan-kemampuan
apa yang hendak dikembangkan, sedangkan tiap kemampuan itu mengandung unsur-unsur
pengetahuan, keterampilan dan
sikap serta nilai. Penetapan aspek
yang dinilai mengacu pada kriteria
keberhasilan yang telah ditentukan dalam kurikulum tersebut.
Jenis penilaian
yang dilaksanakan tergantung pada tujuan diselenggarakannya
penilaian tersebut. Misalnya, penilaian formatif dimaksudkan untuk mengetahui kemajuan siswa dan dalam upaya melakukan perbaikan yang dibutuhkan.
Berbeda dengan penilaian summatif yang bermaksud menilai kemajuan siswa
setelah satu semester atau dalam periode tertentu, untuk mengetahui
perkembangan siswa secara menyeluruh.
Persyaratan
suatu instrumen penilaian, ialah
validitas, reliabilitas, objektivitas, kepraktisan, pembedaan, syarat-syarat ini dijelaskan lebih lanjut pada bab
evaluasi belajar dan pembelajaran.
C.
FUNGSI KURIKULUM
Fungsi
Kurikulum ditinjau dari tiga segi :
1. Fungsi
bagi sekolah yang bersangkutan
Ada
dua macam fungsi kurikulum bagi sekolah yang bersangkutan
- Sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan
- Dijadikan pedoman untuk mengatur kegiatan-kegiatan pendidikan yang dilaksanakan disekolah.
2. Fungsi bagi sekolah tingkat
diatasnya
Kurikulum dapat berfungsi sebagai pengontrol atau pemelihara keseimbangan
proses pendidikan. Dengan mengetahui kurikulum sekolah pada tingkat
tertentu, maka kurikulum pada tingkat diatasnya dapat mengadakan penyesuaian.
Misalnya : Jika suatu bidang study telah diberikan pada kurikulum sekolah
ditingkat bawah, harus dipertimbangkan lagi pemilihanya pada kurikulum
ditingkat atas terutama dalam hal pemilihan bahan pengajaran.
Penyesuaian bahan tersebut dimaksudkan untuk
menghindari keterulagan penyampaian yang bisa berakibat pemborosan waktu dan
lebih penting lagi adalah untuk menjaga kesinambungan bahan pengajaran itu.
3.
Fungsi bagi
masyarakat
Pada umumnya sekolah mempersiapkan siswa untuk terjun
dimasyarakat atau tegasnya untuk bekerja dengan keterampilan profesi yang
dimilikinya. Oleh karena itu, kurikulum sekolah haruslah mengetahui atau
mencerminkan hal-hal yang menjadi kebutuhan masyarakat. untuk itu perlu kerja
sama antara pihak sekolah dengan pihak luar dalam hal pembenahan kurikulum yang
diharapkan.
D.
KEDUDUKAN KURIKULUM DALAM PENDIDIKAN
Tugas utama seorang guru adalah membimbing, mengajar, serta melatih peserta
didik secara profesional sehingga dapat mengantarkan peserta didiknya kepada
pencapaian tujuan pendidikan. Sehingga untuk melaksanakan tugas melaksanakan
tugas tersebut guru berpedoman pada suatu alat yang disebut kurikulum
Kurikulum merupakan syarat mutlak bagi pendidikan
disekolah. hal ini berarti bahwa kurikulum merupakan bagaian yang tak
tepisahkan dari pendidikan atau pembelajaran.
BAB III
PENUTUP
A.
Simpulan
Kurikulum merupakan salah satu
komponen yang memiliki peran sangat penting. Landasan pengembangan kurikulum seperti
sebuah pondasi bangunan. Persoalan mengembangkan isi dan bahan pelajaran serta
bagaiman cara belajar siswa bukanlah suatu proses yang sederhana, sebab
menentukan isi atau muatan kurikulum harus berangkat dari visi, misi, serta
tujuan yang ingin dicapai. Sedangkan menentukan tujuan erat kaitannya dengan
persoalan system nilai dan keutuhan masyarakat.
B. Saran
1.
Makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan sehingga penulis mengharapkan keritikan dan
sarannya demi terlancarnya penulisan makalah berikutnya.
2.
Semoga makalah ini dapat menambah wawasan kita
khususnya pada mata kuliah pengantar kurikulum
DAFTAR PUSTAKA
Sanjaya,
Wina. 2009. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana.
Hamalik,
Oemar, 1990, Pengembangan Kurikulum (Dasar-dasar dan Pengembangannya), CV.
Mandar Maju, Bandung
Soetopo,
Hendyat dan Soemanto, Wasty, 1991, Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum
sebagai substansi problem administrasi
pendidikan, CV. Bumi Aksara, Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar