Tugas ini diajukan
untuk memenuhi tugas perencanaa pendidikan jurusan
tarbiyah prodi manajemen pendidikan islam
STAIN Watampone
Oleh
SUFYAN
S
NIM. 02.10.3004
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
WATAMPONE
2013
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mengingat perkembangan dunia IPTEK
serta era globalisasi di depan mata maka tujuan untuk menghasilkan lulusan yang
sesuai dengan tuntutan masyarakat maka pihak sekolah perlu melakukan
pembenahan-pembenahan dalam hal sumber daya manusia yang profesional, manajemen
yang handal, kegiatan belajar-mengajar yang berkualitas, adanya akses terhadap
lembaga pendidikan tinggi baik dalam maupun luar negeri bermutu serta
ketersediaan sarana-prasana yang setaraf dengan pendidikan bertaraf
internasional Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor – faktor
sistematis untuk merumuskan strategi sebuah organisasi baik perusahaan bisnis
maupun organisasi sosial. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat
memaksimalkan kekuatan (Strength), dan Peluang (opportunities), Namun secara
bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weaknessess) dan ancaman (threats).
Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan
visi, misi, tujuan, dan kebijakan program – program sebuah organisasi. Dengan
demikian perencana strategis (Strategic planner) harus menganalisis faktor –
faktor strategis organisasi (kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman) dalam
kondisi yang ada saat ini. Model yang paling populer saat ini adalah analisis SWOT.
Organisasi yang dipilih oleh pemakalah dalam kajian makalah ini adalahSMA 1 Watampone Model analisis SWOT di atas
digunakan untuk menganalisis kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses),
Opportunity (Kesempatan), dan Threats (ancaman) dari Sekolah tersebut. Sebagai
bahan pertimbangan pemilihan sekolah ini adalah melihat sejauh mana nilai
“PLUS” yang terdapat di sekolah tersebut dan bagaimana kondisi dan situasi dari
sekolah tersebut.
1.2
Rumusan Masalah
Rumusan
masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah definisi analisis SWOT?
2. Bagaimana penerapan Visi dan Misi
melalui analisis SWOT di SMA 1 Watampone
1.3
Tujuan
1. Mengetahui definisi analisis SWOT
2. Mengetahui bagaimana penerapan Visi
dan Misi melalui analisis SWOT di SMA 1 Watampone
1.4
Manfaat
Memberikan
pengetahuan kepada mahasiswa tentang analisis SWOT, cara penerapan Visi dan
misi melalui analisis SWOT di suatu organisasi sekolah.
II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Analisis SWOT
SWOT adalah singkatan dari Strengths
(kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunities (peluang), Threats (tantangan).
Analisa SWOT adalah alat yang digunakan untuk mengidentifikasi isu-isu internal
dan eksternal yang mempengaruhi kemampuan kita dalam memasarkan event
kita.Analisa SWOT adalah sebuah bentuk analisa situasi dan kondisi yang
bersifat deskriptif (memberi gambaran).
Analisa ini terbagi atas empat
komponen dasar yaitu :
1. S = Strength,
adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan dari organisasi atau
program pada saat ini.
2. W = Weakness,.adalah situasi
atau kondisi yang merupakan kelemahan dari organisasi atau program pada
saat ini.
3. O =
Opportunity, adalah situasi atau kondisi yang merupakan peluang di luar
organisasi dan memberikan peluang berkembang bagi organisasi di masa
depan.
4. T = Threat, adalah
situasi yang merupakan ancaman bagi organisasi yang datang dari luar organisasi
dan dapat mengancam eksistensi organisasi di masa depan.
Dalam dunia pendidikan analisis ini digunakan untuk mengevaluasi fungsi
pengembangan kurikulum, fungsi perencanaan dan evaluasi, fungsi ketenagaan,
fungsi keuangan, fungsi proses belajar mengajar, fungsi pelayanan kesiswaan,
fungsi pengembangan iklim akademik, fungsi hubungan sekolah dengan masyarakat
dan sebagainya dilibatkan. Maka untuk mencapai tingkat kesiapan setiap fungsi
dan faktor-faktornya dilakukanlah analisis SWOT (Depdiknas, 2002).
Analisis SWOT dilakukan dengan maksud untuk mengenali tingkat kesiapan setiap
fungsi dari keseluruhan fungsi sekolah yang diperlukan untuk mencapai sasaran
yang telah ditetapkan. Berhubung tingkat kesiapan fungsi ditentukan oleh
tingkat kesiapan masing-masing faktor yang terlibat pada setiap fungsi, maka
analisis SWOT dilakukan terhadap keseluruhan faktor dalam setiap fungsi, baik
faktor internal maupun eksternal (Depdiknas, 2002)
2.2 Profi ,Visi dan Misi SMA 1 Watampone
Profil
Nama sekolah : SMA 1 Watampone
Alamat sekolah; jl.Ternate No 1 Watampone
Provinsi
;Sulawesi selatan kab .Bone
,Visi dan Misi
Langkah awal dalam perumusan strategi (Strategy Formulation) adalah penetapan
visi. Visi merupakan gambaran tentang masa depan (future) yang realistic dan
ingin diwujudkan dalam kurun waktu tertentu . Visi harus dapat memberi kepekaan
yang kuat tentang area focus bisnis. Hal ini lebih lanjut diungkapkan oleh Hax
dan Majluf dalam Akdon (2007 : 95), bahwa visi adalah pernyataan yang merupakan
sarana untuk:
1.
Mengkomunikasikan alasan keberadaan organisasi dalam arti tujuan dan tugas
pokok.
2.
Memperlihatkan framework hubungan antara organisasi dengan stakeholders (sumber
daya manusia organisasi, konsumen/citizen, pihak lain yang terkait).
3.
Menyatakan sasaran utama kinerja organisasi dalam arti pertumbuhan dan
perkembangan.
Pernyataan
visi perlu diekspresikan dengan baik agar mampu menjadi tema yang mempersatukan
semua unit dalam organisasi, menjadi media komunikasi dan motivasi semua pihak,
serta sebagai sumber kreativitas dan inovasi organisasi.
Kriteria-kriteria pembuatan visi meliputi:
1. Visi bukanlah fakta, tetapi gambaran
pandangan idial masa depan yang ingin diwujudkan.
2. Visi dapat memberikan arahan mendorong
anggota organisasi untuk menunjukkan kinerja yang baik.
3. Dapat menimbulkan inspirasi dan siap
menghadapi tantangan.
4. Gambaran yang realistik dan kredibel
dengan masa depan yang menarik.
5. Sifatnya tidak statis dan tidak
untuk selamanya.
Suatu
visi akan menjadi realistik, dapat dipercaya, menyakinkan, serta mengandung
daya tarik, maka dalam proses pembuatannya perlu melibatkan semua stakeholders.
Selain keterlibatan semua pihak, visi perlu secara intensif dikomunikasikan
kesemua anggota organisasi sehingga mereka merasa sebagai pemilik visi
tersebut. Selain itu visi dibuat dalam kalimat yang singkat agar mudah diingat
dan dijadikan komitmen
Visi
yang telah kita peroleh harus kita terjemahkan kedalam guidelines yang lebih
pragmatis dan kongkrit yang dapat dijadikan sebagai acuan dalam pengembangan
strategi dan aktivitas dalam organisasi.Untuk hal itu dibutuhkan misi.
Pernyataan dalam misi lebih tajam dan lebih detail jika dibandingkan dengan
visi. Misi adalah pernyataan mengenai hal-hal yang harus dicapai oleh
organisasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan di masa yang akan datang.
Pernyataan misi mencerminkan tentang segala sesuatu penjelasan yang akan
ditawarkan yang sangat diperlukan oleh masyarakat untuk pencapaian misi.
Pernyataan misi memperlihatkan tugas utama yang harus dilakukan organisasi
dalam mencapai tujuan organisasi.Dalam pernyataan misi terkandung definisi yang
jelas tentang pekerjaan atau tugas pokok yang diemban suatu organisasi dan yang
diinginkan dalam kurun waktu tertentu.Pernyataan misi menunjukkan dengan jelas
arti penting eksistensi organisasi, karena misi mewakili alasan dasar untuk
berdirinya organisasi.Banyak organisasi gagal karena pernyataan misi yang
dirumuskan hanya memperhatikan kepentingan dirinya sendiri dan mengabaikan
kepentingan masyarakat pelanggan maupun stakeholder.Oleh karena itu, misi harus
jelas menyatakan kepedulian organisasi terhadap kepentingan pelanggan.
Pernyataan
misi harus:
1. Menunjukkan secara jelas mengenai apa
yang hendak dicapai oleh organisasi dan bidang kegiatan utama dari organisasi
yang bersangkutan.
2. Secara eksplisit mengandung apa yang
harus dilakukan untuk mencapainya.
3. Mengandung partisipasi masyarakat luas
terhadap perkembangan bidang utama yang digeluti organisasi tersebut.
Pernyataan
misi yang jelas akan memberi arahan jangka panjang sehingga memberikan
stabilitas manajemen dan kepemimpinan organisasi. Misi berubah apabila kehendak
organisasi berubah atau karena adanya validasi langkah/komponen manajemen
strategik yang lain. Pernyataan misi mencerminkan tentang segala sesuatu untuk
mencapai visi.
Kriteria
pembuatan misi meliputi:
1. Penjelasan tentang bisnis/produk atau
layanan yang ditawarkan yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat.
2. Harus jelas memiliki sasaran publik
yang akan dilayani.
3. Kualitas produk dan pelayanan yang
ditawarkan memiliki daya saing yang meyakinkan masyarakat.
4. penjelasan aspirasi bisnis yang
diinginkan pada masa datang juga manfaat dan keuntungan bagi masyarakat dengan
produk dan pelayanan yang tersedia.
Berikut adalah Visi dan
Misi SMA 1 Watampone
Visi SMA 1 Watampone
Peningkatan kinerja dan kualitas serta
pengembangan agama dan budaya
Visi tersebut mencerminkan profil
dan cita-cita sekolah
Misi SMA 1 Watampone
1.
Mencerminkan Kondisi Yang Kondusif Dalam Peningktan Mutu
Pembelajaran
2.
Menumbuhkan profesionalisme guru
3.
Menumbuh kembangkan kinerja pegawai tata usaha
4.
Menumbuh kembangkan partisipasi masyarakat lingkungan
sekolah
5.
Membinah dan menyalurkan bakat peserta didik
6.
Membina dan melaksanakan pengalaman agama dan budaya
7.
Mengembankan teknologi komunikasi dan informasi dalam
pembelajaran administrasi sekolah
2.3 Analisis Swot Visi Dan Misi
Suatu kegiatan akan dapat dilakanakan dengan baik dan mencapai sasaran jika
sebelumnya dilakukan suatu perencanaan yang matang. Tidak terkecuali dalam
dunia pendidikan, di mana menyusun perencanaan sebagai langkah awal akan cukup
diperhitungkan guna mencapai tujuan yang ingin dicapai (Sanjaya, 2009). Analisa
ini menempatkan situasi dan kondisi sebagai sebagai faktor masukan, yang
kemudian dikelompokkan menurut kontribusinya masing-masing.
Satu hal yang harus diingat oleh para pengguna analisa SWOT, bahwa
analisa SWOT adalah semata-mata sebuah alat analisa yang ditujukan untuk
menggambarkan situasi yang sedang dihadapi atau yang mungkin akan dihadapi oleh
organisasi, dan bukan sebuah alat analisa ajaib yang mampu memberikan jalan
keluar yang tepat bagi masalah – masalah yang dihadapi oleh organisasi. Analisa
SWOT bertujuan untuk menemukan aspek-aspek penting dari kekuatan, kelemahan,
peluang dan ancaman pada suatu lembaga sehingga mampu memaksimalkan kekuatan,
meminimalkan kelemahan, mereduksi ancaman dan membangun peluang.
Analisis SWOT adalah bagian dari
tahap tahap perencanaan strategis suatu organisasi yang terdiri dari tiga tahap
yaitu : tahap pengumpulan data, tahap analisis, dan tahap pengambilan
keputusan. Pada tahap ini data dapat dibedakan menjadi dua yaitu data eksternal
dan data internal.
Data eksternal dapat diperoleh dari
lingkungan di luar sekolah seperti:
· Peran masyarakat
· Donatur
· Pemerintah
· Organisasi lain
Pengambilan data eksternal diambil
dari Opportunity (Peluang) dan Threat (Ancaman)
Data
internal dapat diperoleh dari dalam sekolah itu sendiri, antara lain:
· Laporan keuangan sekolah
· Administrasi sekolah
· Kegiatan Belajar mengajar
· Keadaan guru dan siswa
· Fasilitas dan prasarana sekolah
· Administrasi guru dan lain lain
Pengambilan data eksternal diambil
dari Strength (Kekuatan) dan Weakness (Kelemahan)
2.1.1
Strength
(Kekuatan)
1. program sekolah yang cukup baik
2.
semangat seswa mengikuti acara ekstra kurikuler luar sekolah
3. pengembangan siswa yang baik
2.1.2
Weakness
(Kelemahan)
a.
lahan sekolah sempit dikarenakan berada ditengah
tengah perkotaan kab. Bone
b.
laboratorium komputer belum memadai sehingga peserta
didikperlu mempasilitasi diri masing masing
c.
masi ada tenaga yang belum optimal dalam melaksanakan
tugas
2.1.3
Opportunity
(Peluang)
a.
Dukungan pemerintah daerah dalam melengkapi sarana dan prasarana Sekolah
dengan cara mengajukan prososal ke Pemerintah Daerah Tingkat I dan Tingkat II
perlu dilakukan untuk melengkapi sarana dan prasarana sekolah
b. tuntutan
KTSP 2006 dan RSKN/SSN
2.1.4
Threat
(Ancaman)
a. adanya rasa
tidak puas
b. masi ada sarana
tidak memedai
c. banyak saingan
d. Ada kelompok
kelompok luar sekolaah
III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Setelah menganalisis SWOT pada VISI dam MISI di sekolah SMA 1 Watampone dapat
dilihat pada masingi bobot antara kekuatan dan kelemahan yang ada
sehingga dapat disimpulkan bahwa antara kekuatan dan kelemahan yang dimilikiSMA
1 Watampone ini seimbang. Hal ini bisa dijadikan pelajaran untuk pihak sekolah bahwa
kekuatan yang ada kurang begitu dimaksimalkan untuk meminimalisir kelemahan
yang ada. Diharapkan dengan analisis ini sekolah akan terus berusaha dan
meningkatkan kekuatan sekolah dengan seoptimal mungkin agar kelemahan yang ada
dapat teratasi. Begitu juga peluang dalam sarana dan prasarana adalah peluang
yang paling besar yang dimiliki oleh SMA 1 Watampone walaupun ini peluang ini
masih jauh dari sekali tertinggi tetapi haruslah dimanfaatkan secara maksimal
dengan kerjasama yang baik antara pihak sekolah dengan pihak diluar sekolah,
dimana peluang ini akan memperkecil ancaman pada butir lima yaitu persaingan
dalam bidang TIK yang belum begitu baik. Ancaman ini dapat diminimalisir dengan
peluang tersebut dengan cara tidak hanya infrastruktur saja yang di pehatikan
tapi tenaga pengajar yang mumpuni juga harus di penuhi
3.2
Saran
Sekolah
SMA 1 Watampone harus bisa meningkatkan berbagai prestasi siswanya, sehingga
siswa bisa bersaing dengan siswa dari SMA lain yang kwalitasnya di atasSMA 1 Watampone.Jika prestasi sekolah ini meningkat
maka masyarakat sekitar mempunyai ketertarikan sehingga masyarakat yang
mempunyai anak yang sudah tamat SMP akan mendaftarkan anaknya ke SMA 1
Watampone dengan pertimbangan bahwa anaknya kalau sekolah di SMA ini bisa
menjadi anak yang berprestasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar